Singgah yg bermakna

Sabtu dan minggu kemarin gue 'singgah' ke Jakarta Selatan, tempatnya anak-anak gaul and artis-artis lhoo (kata orang sich gitu =D) dan gue nemuin beberapa hal menarik.

Sabtu, setelah gue tugas jadi tatib di gereja, gue langsung ke pim (pondok indah mall) buat nonton berbagi suami.. tapi apa daya setelah sampai disana tiket sudah abis and mao nonton pink panther jg udah abis. Akhirnya kita putuskan buat nonton midnight pink panther. Oh iya ampir lupa.. Daru tiba-tiba nelpon and ikutan. Sampe-sampe di PIM, dia pake jaket lambang CC boo.. gile.. rasa 'nasionalisme'nya (ato apa istilahnya, watever..) tinggi bgt. and yang gue bangga lagi adalah dia cukup terkenal di pim.. jalan setiap 5-10 menit ketemu temennya melulu.
Mata gue di pim sampe ga pernah berhenti melirik kanan-kiri buat ngeliat cewe-cewe cakep and beberapa artis. gue merasakan suasana yang berbeda bgt daripada di jakarta barat. gue bukan ngeledek barat karena gue pun anak barat.. tapi kita harus ngakuin bahwa emank anak-anak selatan, dari gaya berpakaian khususnya, jauh lebih.. emm.. keren lah istilahnya daripada anak2 barat. =D.

Minggu, gue ngehadirin pernikahan anak dari alumni teknik ui, temen bokap gue dulu pas kuliah. Gue nyetir ke tebet untuk pertama kalinya dan gue merasa sangat asing di tempat itu. Akhirnya sampai di tempat yang bernama 'Balai Sudirman'. Masuk-masuk, gue langsung saja menyimpulkan bahwa perbandingan mata sipit : nggak sipit kira-kira 1:50 .. haha (no offend lhoo! :p) Tapi gue dapat berasumsi bahwa mereka adalah kalangan menengah keatas dari cara berpakaian bajunya. Banyak sekali hal-hal menarik yaitu perbedaan dan persamaan yang gue temuin disana. salah satunya pas gue lagi ngantri sup.
Waktu itu.. gue sedang ngantri and tiba-tiba ada bapak-bapak nyelak depan gue. Sebelum nyelak dia sempet ngeliat muka gue dulu, mungkin dia pikir 'ah masih muda' jadi langsung aja dia nyelak.. padahal di belakang gue udah ada beberapa orang yang ngantri buat tuh sup (kurang asem jg neh orang, pikir gue dalem ati (-_-)" ). Hal ini sama juga kalo gue ke kondangan orang cina.. bedanya adalah yang nyelak ncim-ncim yang udah tua. pikir gue dalem hati 'ternyata, dimana-mana ada orang begini juga yeh haha'. Yah gue akhirnya ngalah soalnya kalo ngatain orang tua ntar bisa kualat hehehe.

Walaupun terdapat perbedaan-perbedaan seperti cara berpakaian, gue ngeliat bahwa lebih banyak persamaan-persamaan, dari hal-hal kecil sampai hal-hal yang besar, diantara orang barat and orang selatan. Sama-sama ada orang yang nyelak kalo di pesta (lol), sama-sama merayakan pesta pernikahan dengan mewah, dan banyak lagi hal lain yang mungkin gue ga sadar. Kalau persamaan itu lebih banyak, mengapa ada orang-orang yang cenderung bersikap diskriminatif dan mengundang perselisihan?

Gue pernah denger ceramah di radio: Para buruh menganggap bos mereka, orang tionghua, sering bertindak semena-mena terhadap mereka. Padahal jikalau bos mereka bukan orang tionghua, bos tersebut pun akan bertindak semena-mena. Jadi masalahnya disini adalah bukan mengenai ras dari bos tersebut, tetapi mengenai mental orang indonesia yang belum siap menjadi bos.

Gue jadi teringat pada saat nonton incognito di java jazz.. Di lagu terakhir, seorang personil incognito membagi crowd menjadi 2 bagian, bagian a dan bagian b. Ia kemudian bertanya, 'A, what do you think about B?' crowd A menjawab 'huuuu'.. dan begitu pula sebaliknya crowd B terhadap A. Lalu personil incognito itu berkata "mengapa kalau dibagi menjadi kelompok, kelompok yang satu cenderung menjatuhkan kelompok yang lain? Itulah yang terjadi di dunia ini dan menyebabkan keadaan yang tidak damai" kemudian ia bertanya lagi kepada crowd A tentang tanggapan terhadap crowd B dan A menjawab "YAA!!". Ia juga berkata bahwa personil-personilnya, walaupun berasal dari negara-negara yang berbeda seperti america, jamaica, mexico dll, dapat berkerja sama dengan baik and menghasilkan lagu-lagu yang terkenal sampai sekarang. Ia menganggap bahwa perbedaan bukan suatu halangan buat bekerja sama and malah membuatnya menjadi suatu kekuatan.

Sejak saat itu.. gue berusaha buat menjadi seorang yang tidak diskriminatif, seorang yang menganggap perbedaan sebagai suatu advantage dan seorang yang kritis, walaupun belum sepenuhnya bisa hehehe.

Kok artikel gue jadi kurang nyambung (kohesif) yah? gpp lah.. tiba2 keluar dipikiran gue, kalo ga ditulis ntar lupa sayang hehe. (^.^)

posted by edgar @ 11:46 AM,

1 Comments:

At 11:36 PM, Anonymous Anonymous said...

Wah edgar, i love ur writing. Dulu ada sebuah program kampanye belajar bahasa isyarat bagi kaum tuna rungu di Amerika. Slogannya begini kalo tidak salah "Differences create tge challenges in life that open the door to discovery", dan tema kampanyenya WE ARE DIVERSE. hidup perbedaann !!!

 

Post a Comment

<< Home